Cosplay di Indonesia bukan lagi sekadar hobi pinggiran. Kini ia sudah menjelma menjadi industri kreatif yang punya daya tarik internasional. Salah satu sosok yang menonjol adalah Matcha Mei, cosplayer asal Indonesia yang berhasil mengubah passion menjadi profesi dan menembus panggung dunia. Ia bukan sekadar hadir dengan kostum memukau, tetapi juga membangun persona digital yang konsisten, menginspirasi banyak penggemar budaya Jepang. Artikel ini mengajak kamu menyelami lebih dalam perjalanan Matcha Mei, dari latar belakang, kiprah, hingga prestasi yang membanggakan.
Awal Karier dari matcha mei
Sebelum dikenal luas sebagai cosplayer profesional, Matcha Mei hanyalah seorang mahasiswa desain grafis yang gemar anime dan game. Kecintaannya pada budaya pop Jepang mendorongnya untuk mencoba cosplay sejak tahun 2009. Nama panggung yang dipilihnya juga punya cerita unik. “Mei” berasal dari karakter Meiko yang pertama kali ia perankan, sementara “Matcha” diambil dari minuman favoritnya kala itu yang sedang tren. Kombinasi sederhana ini justru melahirkan identitas ikonik yang kini melekat kuat.
Saya pribadi menilai: “Nama Matcha Mei adalah contoh branding yang brilian—ringkas, mudah diingat, sekaligus mencerminkan cita rasa pop culture modern.”
Seiring waktu, hobi itu berkembang jadi jalan hidup. Dari sekadar mengikuti event komunitas, Matcha Mei perlahan masuk ke panggung nasional hingga internasional.
Biodata Singkat Matcha Mei

Untuk mengenal sosok ini lebih dekat, berikut rangkuman biodatanya:
Aspek | Detail |
---|---|
Nama | Matcha Mei |
Tanggal Lahir | 9 Desember 1990 — Sagitarius |
Usia | Sekitar 34 tahun (2025) |
Asal | Indonesia; disebut berasal dari Pangkalpinang, Bangka Belitung |
Pendidikan | Desain grafis |
Awal Karier Cosplay | 2009 |
Profesi | Cosplayer, TikToker, selebgram, konten kreator |
Media Sosial – Instagram | @matchamei, lebih dari 300 ribu pengikut |
Media Sosial – Facebook | 315 ribu pengikut |
Kolaborasi | Cosplayer resmi re:ON Comics, Brand Ambassador TTDeye |
Penampilan TV | Program Doeloe Sekarang (TransTV) |
Biodata ini menunjukkan betapa luas kiprah dan jangkauan Matcha Mei di dunia hiburan digital.
Karakter Ikonik yang Dibawakan
Seorang cosplayer tidak hanya dikenal dari wajahnya, tetapi juga dari karakter-karakter yang ia pilih. Matcha Mei terkenal piawai membawakan tokoh-tokoh populer dari anime dan video game, antara lain Yuffie Kisaragi (Final Fantasy VII), Vanilla (Nekopara), dan Carmen (Rune Factory 3).
Keputusan untuk menampilkan karakter-karakter tersebut bukan kebetulan. Ia memilih tokoh dengan identitas kuat dan basis penggemar besar. Inilah yang membuat karyanya selalu relevan dengan arus fandom global.
Menurut saya, “pilihan karakter seperti ini mencerminkan ketelitian serta apresiasi mendalam terhadap karya aslinya. Dia bukan hanya ingin tampil cantik, tetapi juga menghidupkan karakter dengan detail yang otentik.”
Prestasi Matcha Mei
Tidak semua cosplayer mampu mengubah hobi menjadi sumber prestasi. Matcha Mei termasuk sedikit di antaranya. Berikut tabel prestasi penting yang berhasil ia capai:

Bidang | Prestasi / Pencapaian |
---|---|
Maskot dan Kolaborasi Media | Cosplayer resmi untuk re:ON Comics |
Brand Ambassador | Menjadi duta merek untuk TTDeye (colored contacts) |
Muncul di Televisi | Tampil di program Doeloe Sekarang di TransTV |
Undangan Internasional | Diundang ke Jepang oleh Pemerintah Prefektur Fukuoka sebagai duta studio cosplay |
Prestasi di Dunia Esports | Menjuarai MLBB All Star 2019 |
Kolaborasi Gaming | Brand ambassador ASUS TUF Gaming (liputan YODU) |
Prestasi ini menunjukkan bahwa ia berhasil menyeberang dari dunia cosplay ke ranah profesional, bahkan esports dan teknologi.
Dari Kantoran ke Cosplayer Profesional
Sebelum cosplay menjadi pekerjaan utama, Matcha Mei pernah bekerja sebagai pegawai kantoran. Namun, penghasilannya dari dunia cosplay ternyata jauh lebih besar dibandingkan gaji tetap yang ia terima. Keputusan pun dibuat—ia resign dan sepenuhnya menekuni dunia cosplay.
Keputusan berani ini menjadi inspirasi banyak orang yang ingin mengejar passion. Saya melihatnya begini: “Kadang pilihan paling nekat justru jadi yang paling bermakna. Langkah Matcha Mei resign adalah bukti nyata bahwa passion bisa membawa hidup ke level berbeda.”
Eksistensi Digital dan Jejak Online
Sosok Matcha Mei semakin dikenal luas berkat kehadirannya di dunia digital. Akun Instagram terverifikasi dengan ratusan ribu pengikut, Facebook dengan 315 ribu followers, serta konten kreatif di TikTok dan YouTube membuatnya tetap dekat dengan fans.
Selain itu, ia juga menjual set template cosplay melalui platform Gumroad—seperti LUNOX Bloody Mary, Emilia, Atalanta, Megumin, dan Japanese School Girl. Hal ini memperlihatkan bahwa dirinya bukan hanya seorang model cosplay, melainkan juga kreator dengan lini usaha digital.

Saya berkomentar: “Inilah wajah baru cosplayer era digital. Mereka bukan hanya tampil di panggung, tetapi juga menguasai ekosistem online dengan karya komersial.”
Hubungan dengan Komunitas dan Fans
Kedekatan dengan penggemar menjadi salah satu kekuatan Matcha Mei. Ia tidak hanya mempublikasikan karya, tetapi juga sering berinteraksi melalui media sosial, event cosplay, dan menjadi juri dalam berbagai kompetisi. Dengan begitu, ia tidak sekadar dilihat sebagai idola, tetapi juga sebagai panutan di komunitas cosplay Indonesia.
“hubungan dua arah dengan fans adalah fondasi keberlanjutan karier cosplayer. Matcha Mei paham betul cara menjaga ikatan itu.”
Kecintaan Matcha Mei terhadap anime dan game adalah pondasi semua kiprahnya. Ia menjadikan budaya Jepang bukan hanya sebagai sumber inspirasi, tetapi juga sebagai identitas artistik. Bahkan ia pernah menyuarakan harapannya agar cosplay di Indonesia lebih dihormati dan mendapat tempat di kancah internasional.
Bagi saya, “pernyataan ini penting karena memperlihatkan visi lebih luas: cosplay bukan sekadar hobi pribadi, melainkan medium budaya yang bisa mengangkat nama bangsa.”
Sosok di Balik Kostum
Di balik kostum rumit dan persona panggung, Matcha Mei tetaplah pribadi sederhana dengan latar belakang jelas. Lahir pada 9 Desember 1990, ia kini berusia sekitar 34 tahun. Meski usia terus bertambah, semangat berkaryanya tak pernah padam.
“Usia hanyalah angka. Yang benar-benar dihitung adalah konsistensi karya dan dampak yang ditinggalkan.
Bila harus mendeskripsikan sosok ini dalam tiga kata, saya akan memilih: ikonik, berani, inspiratif. Ikonik karena setiap cosplay-nya selalu meninggalkan kesan. Berani karena keputusannya meninggalkan karier aman demi passion. Inspiratif karena ia membuktikan bahwa budaya pop bisa dijadikan jalur profesi yang serius.